Kamis, 13 Agustus 2009

ular or merpati

Kita tau semua bahwa ular salah satu binatang melata. Yang nama latinnya adalah naja haje,menurut para ahli seekor ular dapat membunuh hanya dalam hitungan bebrapa menit saja. Hewan reptil satu ini banyak kita jumpai di rumah,hutan,kebun,sawah, dll. Hampir semua jenis ular tampilannya menyeramkan(peresaan ga ada ular yang tampilannya imut,hehehe..menurut yang penakut ma ular) akibatnya banyak sekaliular mati sia-sia karena dianggap binatang yang berbahaya. Padahal, sebenarnya hanya sekitar 5% saja dari ± 380 jenis ular di Indonesia yang berbisa dan mematikan sehingga perlu dihindari. Selebihnya adalah ular - ular biasa yang tidak perlu dibunuh sehingga perlu dilestarikan.

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.

Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.

Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan ada pula yang sudah mampu terbang.

Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar